Mengenai makanan apa yang pertama kali boleh
dikenalkan pada bayi, dr.I Gusti Ayu Pratiwi, Sp.A atau akrab disapa
dr.Tiwi, sebenarnya bisa apa saja, tergantung pada respon si anak.
"Boleh
buah dulu atau sumber karbohidrat dulu. Yang penting diperkenalkan dulu
pada anak. Kalau anak tidak suka jangan langsung berhenti karena anak
perlu beradaptasi dengan rasa makanan baru," kata dokter spesialis anak
dari RS.Bunda Jakarta ini.
Dr.Tiwi menambahkan, jenis makanan
yang diperkenalkan juga sebaiknya disesuaikan dengan berat badan bayi.
"Kalau berat badannya kurang, sebaiknya pilih makanan yang tinggi
kalori," katanya.
Pengaruh budaya juga berpengaruh pada jenis
makanan yang diperkenalkan. Untuk keluarga Jepang misalnya, biasanya
mereka akan memperkenalkan ikan terlebih dulu pada bayi mereka.
Bagaimana
dengan risiko alergi? Menurut dr.Tiwi alergi bukanlah sesuatu yang
berbahaya sehingga orangtua sebaiknya tidak takut mencoba.
"Namun
kalau ada riwayat alergi dalam orangtua, sebaiknya jangan beri makanan
yang memicu alergi, misalnya sumber protein seperti kacang-kacangan,
ikan, atau telur," paparnya.
Untuk buah-buahan sendiri pada
dasarnya semua bisa diperkenalkan. Pilihlah buah yang segar dan matang
sehingga rasanya tidak asam. Sajikan buah dalam bentuk segar supaya
kandungan vitamin C-nya tidak berkurang.
Buah sebaiknya
diberikan sebanyak dua sendok makan sekali makan dan dua kali sehari.
Setiap jenis buah diberikan 2-3 hari berturut-turut agar anak dapat
mengenal rasanya. Setelah itu baru dikenalkan buah lainnya.
Pemberian MPASI dilakukan secara bertahap, dari
makanan bertekstur lunak (bubur susu, lalu bubur saring), lembek (bubur
biasa, lalu nasi tim), hingga makanan padat (nasi biasa), sesuai dengan
tingkat usia bayi.
Setelah
mencapai usia 6 bulan, selain ASI bayi juga perlu mendapatkan makanan
pendamping ASI (MPASI). Di usia ini sistem pencernaan bayi juga sudah
siap menerima makanan selain ASI. Bayi juga sudah memiliki refleks
mengunyah.
Air susu ibu (ASI) adalah satu-satunya makanan yang
mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi usia
0-6 bulan. Namun, sesudah umur 6 bulan, kebutuhan gizi bayi makin
meningkat dan tidak bisa dicukupi sepenuhnya oleh ASI.
sumber